Jangka waktu 4 tahun sepertinya menjadi angka kadaluwarsa yang menempel pada kenyamanan lahir batin saya. Ketika melewati angka itu maka fungsi-fungsi tubuh saya inside out mulai malfunction. Salah satu gejalanya adalah otak saya menjadi teramat sulit diajak kerjasama yang ujung-ujungnya saya akan malas karena mendapati hari-hari saya yang semakin restless dan bodoh di tempat kerja.
Pilihan saya adalah pindah kerja ke sekolah lain atau lebih ekstrim ke pulau lain, atau berpindah posisi. Opsi pertama sudah saya coba lakukan, meskipun hanya satu tempat, tapi sebagian hati saya masih ingin do foolish things dengan teman-teman disini. Dengan kata lain, melamar ke tempat lain tapi berharap tidak dipanggil 😛
Opsi kedua mempunyai jalan yang membentang (sampai kerikil tajamnya pun terlihat jelas) karena teman saya dari department lain ingin berpindah di department saya. Gayung bersambut…! Saya menemukan ‘puzzle’ berikutnya dalam kebetulan yang harus saya temukan.
Atasan saya meminta saya untuk memikirkan kembali keinginan saya, apakah itu benar hal saya inginkan, karena posisi yang saya minta bukanlah posisi yang nyaman dan boleh dibilang saya akan mengalami degradasi. For the sake of my sanity yang sudah kadaluwarsa, I made my call!
Dan meskipun saya telah mengajar selama lebih dari 8 tahun, tapi ini adalah pengalaman saya yang pertama mengajar di jenjang tingkat dasar. The not knowing is very challenging. It keeps my brain working… now I’m smiling 🙂
Tapi tentu saja saya kangen sangat dengan pelukan tangan-tangan kecil dan wajah-wajah moody anak-anak TK di awal sekolah… 😦
The mosaic is in progress to be completed..
Mosaic 